Bersama Ustaz Hasrizal

Akhirnya dapat bertemu juga.

Itulah kata-kata yang saya dapat katakan. setelah lama hanya sekadar menyapa melalui web saifulislam dan buku-buku beliau, akhirnya saya dapat bertemu dan berbual dangan beliau. Alhamdulilah. Tekan SINI

penulis bersama Ustaz Hasrizal Abdul Jamil



Begambar bersama dengan Ustaz Zakaria Sungib dari GISB , sahabat penulis, Ustaz Hasrizal dan penulis sendiri.

(bila pulak saya nak jadi penulis? nanti-nantilah. InsyaAllah)

Bintang Ilahi

Bintang Ilahi

Munculmu di tengah gelita

Terang memancar bak pelita

Hilangmu dalam cahaya

Cahaya sang mentari satria

Anggunmu menambat rasa

Terang gemilang di lautan gelita

Menyuluh musafir di malam duka

Bagai Iman merawat luka

Cahayamu kucemburui

Miskipun hanya ada di malam hari

Kerana engkau punyai harga diri

Untuk tetap bersinar biarpun bersendiri

Biarpun ku bukan bintang pada bumi

Inginku menjadi bintang pada ilahi

Tetap cuba menerangi

Biarpun di tengah noda duniawi

Malam sentiasa menjadi saksi

Bahwa kau bintang menurut Ilahi

Menumpahkan cahaya pada bumi

Buat hamba yang sangat merindui

khaliFah

malam yang mendamaikan hati

-berusaha untuk mendamaikan hati sendiri-

Sang pencuri hati

Sang pencuri hati


Manusia punyai hati,
Selagi jantung berdegup sebelum mati,
Selagi itu kita punyai hati,
Namun apakah yang diisi di dalam hati ini?

Manusia punyai hati,
Tempatnya untuk meletakkan IMAN membimbing diri,
Tempatnya untuk hidayah daripada ILAHI,
Tempatnya cinta kepada Nabi,
Juga nafsu yang menumpang sendiri,

Manusia punyai hati,
Untuk melihat , mendengar dan merasai,
Segala hikmah dan ayat-ayat ilahi,
Beruntunglah mereka yang menyucikan hati,
Celakalah mereka yang mengotori hati,

Namun pernah muncul sang pencuri hati,

Mencuri tampa menyedari,
Meskipun iman berusaha memagari diri,
Sebahagian kecil hati telah dicuri,
Mencuri dengan lembut sekali,

Sang pencuri hati,
Aku sentiasa menunggumu disini,
Hingga saatnya IMAN kita sebati,
Dan pastinya Imanku tetap ingin dibawa mati,

Sang pencuri hati,
Jika tiba saatnya nanti,
Ingin aku bertukar-tukar secebis hati,
Hati-hati yang dipenuhi nur ilahi,

Sang pencuri hati,
Aku sentiasa menantimu di sini,
Jika bukan di sini,
Akanku tunggu sehingga ke syurga ilahi.



khaliFah
dalam bilik di rumah sewa
Hujan renyai membuka pagi

Sekadar untuk menjadi seorang hamba

Sekadar untuk menjadi seorang hamba

Apa bezanya antara manusia yang mengetahui dirinya hamba dan manusia yang merasai dirinya hamba? Manusia pertama sekadar tahu, dan manusia kedua pula bahkan merasa dirinya hamba. Tentu besar bezanya bukan? Marilah kita semua mengajak diri kita merenung sejenak, sekadar 5 minit daripada 1440 minit masa harian kita.

Manusia yang mengetahui dirinya hamba
Boleh dikatakan, semua orang yang mengaku islam mengtahui dirinya hamba. Sebagai contoh, apabila kita menderma kepada mana-mana agensi agama dan kebajikan, nama sang pemberi ditulis sebagai ‘hamba Allah’. Begitu juga di masjid-masjid, apabila ada kehilangan barang, pengumuman pastinya berbunyi ‘kepada mana-mana hamba Allah yang kehilangan ….. sila berjumpa tuan imam utnuk menunutnya kembali’ .begitulah lebih kurang. Saya juga kadangkala apabila ingin menyembunyikan ‘dentiti’saya, saya sekadar mengaku sebagai Abdulllah (hamba Allah dalam bahasa Arab). Oleh itu, bolehlah saya menyatakan bahawa semua orang mengetahui perkara ini.
Tetapi persoalannya, mengapa masih banyak maksiat yang terang, nyata lagi bersuluh sengaja dilakukan oleh kita si hamba Allah ini? Adakah hamba yang sebenar akan melanggar arahan dan suruhan Tuannya sesuka hati, namun apabila ditanya, dia menjawab dia adalah hamba Tuannya itu. Pelik bukan? Sebagai contoh, seseorang amah a.k.a pembantu rumah, tidak selayaknya digelar amah jika segala arahan majikannya a.k.a tuan rumah dilanggar sewenag-wenagnya. Disuruh memasak, dia menonton TV, disuruh membasuh kain, dia membaca komik, disuruh menjaga anak, dia terajang anak, dan apabila cukup bulan , gaji sentiasa mahu. Jika begini gelagat pembantu rumah, tak hairanlah ada yang di’ajar’. Pasti syarikat yang membawa amah jenis ini cepat gulung tikar.Tentu saja tuanya tidak muhu mengaku yang amah itu, ialah amahnya, Manakan tidak? disuruh , ingkar .Sekadar mengaku tidak cukup. Apa agaknya perasaan kita jika Allah tidak mengaku kita ini adalah hambanya? pasti sedih tak sudah, kita hanya ada SATU TUHAN dan Allahlah tuhan kita itu. Tiadalah dua baginya.Nauzubillah min zaalik
Tetapi, semua amah sepatutnya bukan sekadar tahu dia adalah aman tuannya, tetapi juga merasai dirinya adalah amah tuanya. dengan itu, barulah dia dapat bekerja dengan lebih tekun dan amanah. Bukan sahaja mendapat gaji, bahkan disenangi oleh tuanya.

Manusia yang merasai dirinya hamba
Apabila manusia merasai dirinya adalah hamba Allah, dia akan merasai perasaan memiliki dan dimiliki. Apa yang dimiliki? Amanah.Siapa pula yang memiliki dirinya? Allah tentunya. Maka dengan perasaan ini, akan timbul sifat IHSAN. Apakah itu sifat IHSAN?
“IHSAN ialah kamu beribadah kepada Allah seolah-olah kamu melihat-Nya dan jika tidak dapat melihat-Nya yakinlah bahawa Dia melihatmu”
(Riwayat al-Bukhari)
Bukan mudah untuk berasa sebegini. Perasaan ini memerlukan kita untuk merasai dan mengetahui tujuan asal kita kesini, dan ke mana kita seterusnya. Saya tidak becadang untuk memberatkan fikiran dengan perkara-perkara ‘tasawuf’ seperti ini, tetapi ingatlah, Awal agama ialah mengenal Allah. Dan soalan seterusnya ialah, adakah kita berusaha untuk mengenal Allah, Tuan kita?
Jika jawapannya ya, maka teruskanlah wahai saudara, semoga Allah mengizinkan untuk kita mengenalinya . Dan jika jawapannya tidak, beristigfarlah, kembalilah, mari ke sini semula, selagi mana matahari tidak terbit daripada Barat dan nyawamu tidak sampai di kerongkongmu, masih ada harapan untuk bertaubat kembali. Semua orang adalah pendosa, maka sebaik-baik pendosa ialah mereka yang selalu bertaubat.

Pilihlah yang mana satu.
Adakah anda memilih untuk sekadar tahu kita semua dalah hamba Allah? , Atau merasai kita adalah hamba Allah? Saya akan memilih yang kedua, dan saya akan berusaha untuk merasai diri saya adalah hamba Allah. Marilah kita bersama-sama berusaha, bukannya banyak, sekadar berusaha untuk MERASAI DIRI KITA ADALAH HAMBA ALLAH. Semoga Allah reda.

Who we are, determine what we see

Entry 2 18 December 2010 : Who we are, determine what we see

In our daily life, many things happen. Some are make us happy, and some make us

unhappy. Some says that our lie is just like a novel or film. To me , that is not true.

Because, all o the novel and the novel are inspired by our life. So, our life is far more interesting,

magnificent, funny ,sad, and whatsoever than all the novel and film in this entire world .

But, nobody can denied that , a novel or movie can change a way of thinking of a human.

Or example, the Harry Potter novel by J.K Rowling has become a worldwide event and being

read by millions of teenager ( sometimes older and younger) in entire world recently. And many

of them are inspired to be a ‘good’ sorceress to fight the ‘bad’ sorceress like Voldemort that use

‘black’ magic. And some also claim that there is ‘white’ and ‘black’ magic. This shown us that,

a novel can change the mind of somebody. All of us know that, all magic is ‘illegal’ in Islam, or

in the simple word, Haram. But, with the ‘help’ of Harry Potter, some o us are blurred with this

topic. Maybe some of you will said I am pessimist or too conservative, Harry Potter is just a novel , just for fun! To the grown up, yes, it is ‘okey’ , but, how about the kid? Do they really

know? Remember, the best learning age is the age of children . What they see now, will effect

their thought in the future , if we do not tell them the reality. Have you ever heard that there was

case o a young boy died after fall down from his balcony just because he thinks he was a

superman ( because he tied a towel to his back just like Superman). That just one example, and

there are many more out there. You can see it for your self.

If every day , they watch many this ‘just for fun’ movie . They will think like them and

act like them for example the superhero that they admired. If the movie have a good moral

value, good language and good attitude, well done. You can give your children o watch it every

day. The act is, there so little ( there is, but not much) of this kind or genre movie and novel. The

producer just thinking about the profit and money they will get from the sale, not knowing that

they are spreading the ‘hedonism’ ( love of un only) to their own society and even their own

children. This condition is very dangerous to our next generation mind setting.

Because of this, the ‘well thinker’ society must produce a good writers and also directors

or producers to help the next generation to ‘fight against’ all of the ‘just for fun’ movie and

novel or the sake of our children generation. The government also must strictly to make sure all

of our Malaysian film ,movie , novels and whatsoever to have a good moral value and batter

than ‘just for fun’ movie. Our society need a change, and to do that, we must change our self.

And with the help of ‘good’ media, we can go further. We are Malaysian, and also Muslim, and

remember, who we are determine what we see. So give us a good things to see.

Taking advantages from the disadvantage people

December 5 2010, Entry 1: Taking advantages from the disadvantage people

After about six long years studying in the secondary school, it is time to me to get into

university.And the way to get to what we wanted is always full of challenge and surprise.

Although I have get the university I wanted to go with my good result, suddenly it all went

wrong. Some human mistakes at the end of the process make all of the plan burn to the ground. It

was a very great hit through my life. But, my life is not totally mine, so I just stand up again and

try to naver give up to the entire problem in my way. I will strive to get rid all of them with my

sprite and my hard work ,and of course with my faith to Allah.

Then , I manage to slip my place in a university in my state in Kedah. The word slip my

place because, all the university in Malaysia has started the first semester, I late because the

unexpected problem that suddenly appear. And, the university life is totally different then my old

lovely school. The condition of studies, the teacher which become lecture, the big aspect of

studies, there is like no senior or junior, the only things exist is ‘which year? Which faculty? And

just like that. All have grown up, I think.

The most importance things that I really relies when I get into university is the huge fees

that a student must pay to get to study. Yes, there is noting free in this world, even when we

want to go to the toilet in public toilet, we must pay. But, the things I my mind is , there are

some people are making profit with the entire university student and sometime also, the lecture.

For example, a student must pay some amount of money to get into study, and I doubted most

of IPTS fees is the real cost of the course. And there is PTPTN, which said to help the student.

What do you understand abut the word ‘help’?

Once you owe somebody, you MUST pay it back. Because that is the owner of the owe

wright. In he current media, they state that may of the graduate student do not pay back the

money that they owe prom PTPTN. For the first thought, the student should be blame, why do

they do not pay the money back? That is not their money. But, if we look close enough, they do

not pay or they do not AFFORD to pay? This is because, they use the interest to make some

profit from the student. That was totally wrong. Why? Simple, if you imagine of some one that

do not have anything, how can you take anything from him? If this continue , I can call all of

this is same like ALONG for the university student.

If someone in a forced condition, they will just take anything to get out from their

problem. It is same with the PTPTN loans, not all of the student came from Datuk’s or Minister‘s

family. Some of them are poor . How can our nation government take profit from student? They

can take profit from all of working people, the rich people, the minister, but not the student. I do

not said that I wanted to have free education (although some great notion manage to do that) , I

just want the government to stop taking profit from the student. How can you take anythings

from somebody that does not have anything at all? The PTPTN system should be recheck again

to make it help the student, not helping the people that wanted profit from student. Do you still

remember the time you are student? Think about it. This is just my opinion

khaliFah view

TV Al-HIJRAH . Bermulanya sebuah penghijrahan

Pelancaran Stesen TV yang baharu ; AL-HIJRAH

Semoga usaha ini di redoi Allah. Dan semoga ini adalah satu titik tolak untuk arus media kita di Malaysia benar-benar ISLAMIK dan seperti NEGARA ISLAM SEBANAR. Tahniah kepada semua yang mengusahakan ke arah ini.

SEMOGA INI BENAR-BENAR SEBUAH PENGHIJRAHAN

laman rasmi di SINI

Salam Maal Hijrah

Ma'al Hijrah menyingkap sejarah

Kisah perpindahan Nabi Muhammad

Dari Kota Mekah menuju ke Kota Madinah

Untuk menyelamatkan Islam dari ditindas

Ditengah malam Rasul berjalan

Bersama Abu Bakar menjadi teman

Di dalam Gua Tsur mereka bersembunyi

Musuh mencarinya tiada berjumpa

Tiba di Madinah disambut dengan meriah

Seluruh mukmin bersyukur dan gembira

Selamatlah Islam dari kekejaman

Terus berkembang membina sebuah empayar

Hijrah Rasul suatu hikmah

Dunia yang kelam bertukar cerah

Segala kekejaman kini lenyaplah sudah

Tanda agama Islam beroleh kemenangan

Hijrah Rasul mari renungkan

Ambillah ia menjadi panduan

Agar hidup kita tidak dalam kesesatan

Dalam kita menempuh ranjau kehidupan

Agar hidup kita tidak dalam kesesatan

Dalam kita menempuh ranjau kehidupan

tekan sini

‘Cinta’kah semua itu?

‘Cinta’kah semua itu?

Datang secara tiba-tiba tanpa diundang

Segalanya indah untuk dipandang

Kata-kata menjadi merdu di gegendang

Ingin bersama ke mana tanpa renggang

Segala barang nampak yang tersayang

Cintakah semua itu?

Apa dasar utuk sayangmu itu?

Kenalpastikah gerangan yang membisikkan ‘rasa’ itu?

Apa alasan IMAN utuk semua itu?

Sudut manakah pandangan kita itu?

Berapa banyak dosa yang kau lalui kerana perkara itu?

Apalah sangat nilai cinta itu berbanding cinta ITU?

Tergamak kau korbankan IMAN kerana semua itu?

Hancur luluh hati pencinta ILAHI dengan dosa itu?

Cintakah semua ini?

Kenapa kau letakkan nafsu bertakhta di otakmu?

Sanggup kau seksa secubit imanmu di penjara terdalam dalam jiwamu?

Rosak binasa hati diporak peranda nafsu terbiarmu

Sedangkan kau sendiri tahu Syaitan di sebalik semua itu

Argh!!!

Tergamak kau,

Sanggup kau,

Kau tak kenal HAKIKAT CINTA yang sebenar,

Satu perkataan saja buatmu,

KEMBALILAH

khaliFah

bilik kuliah

hairan dengan manusia